Home » » Seks Ala Tao

Seks Ala Tao

Seks Ala Tao Image"Ada sesuatu yang tak berujud, namun sempurna /ada sebelum langit dan bumi tercipta /tanpa suara, tanpa isi /tak bergantung, tak berubah / merangkum, tak ada lelah /engkau mungkin menyebutnya ibu /dari semua yang ada di bawah langit/ jati dirinya, aku tak tahu pasti /kusebut dia dengan tao"


Petikan kata mistis itu diambil dari kitab Tao Teh Cing, kumpulan syair yang terdiri dari 5000 kata, sangat memikat tentang ajaran Tao. Kitab ini ditulis sekitar 2500 tahun lalu, yang dihubungkan secara batin dengan guru tua, Lao Tze. Tak heran, jika renungan dalam kitab ini begitu dalam, yang membuatnya menjadi buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia, setelah al-Quran dan Injil.
Tak ada yang tahu pasti, siapa pengarang kitab kebijaksanaan ini. Secara bahasa dan irama, diduga keras kitab ini ditulis sekitar abad ke-5 SM, dan merujuk pada dokumen arsip kerajaan pada periode yang sama, tampaknya dekat dengan masa hidup Lao Tze, yang mengasingkan diri karena intrik politik, dan menelurkan karya ini sebagai panduan hidup.

Lao Tze memulai baris pertama kitab itu dengan indah: "suatu cara yang dapat diucapkan, bukan cara yang sebenarnya. sebuah nama yang dapat dipanggil, bukan nama sejati".

Tapi, Lao Tze bukan pengarang Tao Teh Cing. Ia mengaku hanya menyarikannya dari "jalan hidup" Kaisar Kuning, Huang Ti, bapak pendiri Cina, yang memegang tahta sekitar tahun 277 SM. Kaisar Kuning dipercaya telah mencapai tingkat kehidupan abadi, immortality, karena memahami rahasia mistis persetubuhan. Ia memlihara 1200 harem yang selalu ia gauli dengan prinsip yin dan yang, dan konon, di usia 111 ia moksa, abadi.

Kaisar mendapatkan ilmu itu dari percakapan dengan tiga penasihat kamarnya, Gadis sederhana Su Nu, Gadis misterius Hsuan Nu, dan Gadis pelangi Tsai Nu. Percakapan mereka inilah yang menjadi titik api tentang teknik-teknik persetubuhan Taois kuno, yang memakai energi seksual (hubungan seksual) untuk menambah kesehatan dan memperpanjang usia.

Ingat, tao bukan agama. secara harfiah, tao berarti jalan hidup, jejak, atau bekas. Tapi, secara etimologis, tao juga berarti kecerdikan. Ajaran tao yang utama dalah bagaimana agar kita dapat bertahan hidup dengan menciptakan harmoni bersama kekuatan alam yang sangat besar. Tao menjelaskan bahwa alam raga ini dilingkupi oleh tao teh atau kekuasaan tao, yang membagi tiga kekuatan yakni, tai hsu, kekosongan hebat, tai chi, sumber akhir tertinggi dan tai yi, penggerak tertinggi.

Ketika dentuman besar terjadi, tai chi memberikan yin dan yang untuk menciptakan jagad raya. Tak heran jika dari peristiwa ini, tao lebih memusatkan pada ajaran untuk harmonis di muka bumi, fokus pada kesehatan dan usia manusia. Dalam tao, tak ada istilah takdir. Sesuatu hanya akan berhasil jika, dan hanya jika hanya diusahakan sungguh-sungguh, melalui praktek, memanfaatkan kekuatannya yang tak akan habis. Itulah sebabnya, tao tak mengenal kekuatan doa apalagi mantra.

Pendekatan kehidupan ala tao yang paling esensial terdapat dalam kalimat ching-jing wu-wei, yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "duduk diam tanpa aktivitas apa pun".
Tidak melakukan sesuatu bukan berarti duduk sepanjang waktu, ibarat seonggok kayu, tapi justru beraktivitas tanpa gerakan. Ini secara mudah dapat dipahami sebagai meditasi: melakukan sesuatu secara spontan tanpa rencana, tanpa motif, tanpa keinginan untuk menaklukkan, selaras dengan alam, meditasi untuk meditasi.

Namun, yang paling penting dari prinsip wu-wei adalah mengetahui kapan kita harus berhenti mengerjakan sesuatu dan kapan harus menahan diri dari tindakan yang tak perlu. "tatkala usai kerjamu, berhentilah, itulah jalan langit."

Nah, karena itu juga, dalam tao, seks tidak dipahami sebagai sesuatu yang sakral. Tao hanya memasuki seks dan juga memahaminya sebagai apakah "persetubuhan itu sehat atau tidak". Dan karena dalam tradisi Cina seks adalah aktivitas yang biasa, tak beda dengan makan dan minum, fokus mereka pun habis untuk meneliti bagaimana mengoptimalkan seks dalam meningkatkan produkstivitas kerja dan kesehatan. Inilah kenapa akhirnya tao lebih fokus pada lelaki, dan mengatur bagaimana lelaki dapat mencapai kenikmatan seksual tertinggi, sekaligus meraih kesehatan puncak. Dengan kata lain, sebagai "kitab persetubuhan", tao berusaha mencari harmonisasi antara kenikmatan seks dan kesehatan dalam satu jalan

Mengerem penderitaan usai orgasme
Perbedaan esensial antara sifat seks pria dan wanita terletak pada watak orgasme. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, ia menyemprotkan sperma, sementara wanita tidak, meski tetap mengeluarkan juga cairan tubuhnya. Dan itulah sebabnya, jika ejakulasi, pria kehilangan energi, sedang ketika wanita orgasme, justru menambah vitalitas.

Nah, kebiasaan ejakulasi inilah perlahan tapi pasti merampas sumber energi pria, membuatnya lemah dan rentan atas penyakit. Sedang wanita, justru kian bugar, baik karena cairannya yang tak keluar, juga percampuran cairannya dengan cairan sang pria, yakni ibarat perpaduan yin dan yang. Dalam tao, perbedaan ini dijelaskan dengan berbagai bahasa, yang mengambil posisi perubahan alam. Untuk orgasme wanita disebut gao-chao, yang secara harfiah diartikan "pasang naik", imaji grafis alam. Sedang untuk lelaki, ejakulasi disebut dengan kehilangan cairan, membuang cairan atau menyerah. Orang cina juga mengatakan bahwa seorang wanita telah "membunuh" pasangannya jika dia membuat pria itu orgasme lebih dahulu daripada dirinya. Ini juga yang disebut sebagai petit mort, kematian kecil, oleh orang Prancis.

Karena itulah, tao mengupayakan hubungan seksual perdasarkan prinsip langit dan bumi, mengikuti kaedah yin dan yang. Untuk diketahui, pria adalah milik yang, cepat naik dan cepat turun. Sedang wanita adalah milik yin, perlahan naik, tak pernah bosan dan jenuh. Tao melihat hubungan seks berdasaarkan prinsip keselarasan. Tao mengamati secara detil, bagaimana hewan berkelamin jantan, acap tak punya energi dan mati setelah berhubungan dengan betinanya, seperti serangga, yang bahkan, setelah si jantan mengintimi, akan segera menjadi sejenis "makanan kecil" paska orgasme betinanya.

Tao melihat wanita dengan potensi seksual yang hebat, memiliki teh, energi yang sangat besar. Jolah Chang, seorang taois dalam bukunya The Tao of The Loving Couple mengutip kesimpulan Mary Jane Sherfey mengatakan, dari tahun 12000 sampai 8000 SM, wanita Cina tak dapat mengontrol energi seksualnya, dan menikmati kebebasan seks secara penuh dengan berbagai lelaki. Inilah yang membuat siklus masa pertanian tak berkembang, karena energi pria yang habis untuk "menggarap" lahan wanita, dan secara spontan membuat sistem perkotaan meningkat, sampai kemudian wanita dapat mengendalikan dorongan seksualnya.

Dari sejarah itu juga dapat diketahui bahwa sebenarnya secara seksual, wanita memang lebih unggul. Namun, bagi pria yang cukup berdisiplin mempraktikkan tao, dan selaras mempelajari kosnep yin dan yang, akan mengakui tao menghilangkan ketimpangan potensi seksual itu. Dengan mempraktekkan tao, pria tak akan mengeluhkan seperti yang dikatakan Balzac, "hubungan seks semalam akan mengurangi satu halaman novelku," atau sinisme Miles Davis, musisi yang dalam Playboy April 1975 mengatakan, "Energi kita akan terkuras setelah orgseme." Tao akan membuat "penderitaan usai orgasme" dapat dihilangkan jika pria mau menahan memancarnya sperma. Seks para taois dilakukan dengan pengaturan barter antara yin dan yang; pria mengorbankan sedikit kesenangan jangka pendek untuk memperoleh manfaat kesehatan dan umur panjang, sementara wanita mendapatkan kesenangan yang tetap sempurna. Ingat, yang akan diajarkan tao adalah menahan ejakulasi, bukan mencegah orgasme. Ini artinya, sudah sejak ribuan tahun lalu tao menyadari bahwa orgasme berbeda dari ejakuasi. Hebat kan?!

Lalu bagaimana persebadanan yang cocok menurut tao? Bagi tao, sebagaimana yang dijelaskan kitab Huan Ti Nei Ching dan SU Nu Ching, esensi seks dengan unsur yin dan yang adalah keseimbangan, harmoni dan penyatuan hal-hal yang bertentangan:

"Bagi seorang pria yang ingin memelihara keperkasaannya, ia harus memperkaya esensi (cairan) yang-nya dengan cara menyerap cairan yin. Ketika pria dan wanita berhubungan seks, mereka saling menukar cairan tubuhnya dan saling menghirup napas pasangannya, yang ini seperti pertemuan api dan air dalam takaran yang pas, sehingga tak saling mengalahkan. Dalam berhubungan, pria dan wanita hendaknya menyurut dan mengapung, laksana gelombang dan arah angin laut. Sesekali ke arah yang satu, kemudian ke arah yang lain, tetapi harus selaras dengan "pasang besar". Dengan cara ini, keduanya dapat bertahan sepanjang malam, dan secara tetap menambah cairan vitalnya, menyembuhkan penyakit dan memperpanjang umur. Tanpa harmoni dasar yin dan yang, obat-obatan dan makanan yang baik tidak akan ada gunanya. Jika cairan vital ini mengering karena pemborosan yang berlebihan, tidak akan terisi kembali, hilang sama sekali."

Nah, begitulah seks menurut tao, persebadanan yang harmonis, memberikan kenyamanan tak mengalahkan. Tulisan berikutnya akan menuntut Anda untuk tak "tenggelam" dalam gelora hubungan intim dengan mempelajari teknik "mengapung", yang mengubah energi seksual menjadi kekuatan murni.

Teknik Mengirit Mani
"Pengiritan" mani memang menjadi inti dalam seni di atas ranjang a la tao. Namun, banyak yang salah paham tentang hal ini, dan menganggap tao tak memperbolehkan pria orgasme. Padahal, orgasme adalah pengalaman psikis, dan ejakulasi adalah pengalaman badani. Keduanya bisa datang bersamaan, juga bisa tidak, orgasme tanpa ejakulasi.

Kesalahpahaman ini jugalah yang dialami Kaisar Kuning, yang ingin berhenti bersanggama dalam rangka pengiritan mani. Tapi, Gadis Sederhana Su Nu Ching, menjelaskan duduk soalnya. "Sebagai manusia, kita tak boleh melakukan sesuatu yang diatur alam. Menghentikan berhubungan intim adalah melawan kehendak alam. Jika yin dan yang tidak mengadakan kontak, keduanya tak dapat saling menyelaraskan dan melengkapi. Kita bernapas untuk menukar udara yang kotor dan menggantinya dengan yang segar. Jika tongkat giok (penis) tidak aktif, maka akan mengalami atrofi, penyusutan salah satu organ atau jaringan sel. Itulah sebabnya, gerbang permata (vagina) harus selalu dikunjungi, dilatih secara konsisten. Jika seorang pria dapat selalu mengendalikan ejakulasi, ia dapat memperoleh manfaat besar untuk kesehatannya."

Tapi, adakah kenikmatan seksual tanpa ejakulasi? Barangkali itulah yang ada di kepala Anda, yang juga menjadi kerisauan Kaisar Kuning, ketika akan mempraktekkan hal ini. Tapi, pertanyaan itu terjawab oleh penasihat kaisar, Peng-Tze yang ditanyakan Gadis pelangi, sebagaimana tersurat dalam Secrets of the Jade Bedroom: "Tak ada kenikmatan yang terganggu. Setelah ejakulasi, seorang pria akan merasa lelah, telinganya berdengung, mata mengantuk, dan ingin segera tidur. Ia juga merasa haus. lemas dan kaku. Ejakulasi memang memberikan kenikmatan ataqpi cuma sesaat, selanjutnya diikuti penderitaan yang berkepanjangan. Ini kenikmatan yang artidisial, sementara. Tetapi, jika seorang pria mau mengatur ejakulasinya seminim mungkin dan menahan maninya, maka tubuhnya akan menjadi kuat dan pikirannya tak bercecababg, jernih. Dengan sesekali menghindari diri dari sensasi nikmat sesaat ejakulasi, cinta si pria terhadap pasangannya akan bertambahy besar, ia seakan tidak akan pernah cukup memasuki "gerbang permata". Bukankah ini akan menjadi kenikmatan seks yang tak ada taranya?"

Masih ragu? Baik. Sebagai perbandingan, pakar seks David Rauben dalam bukunya Everything You Ever Wanted to Know about Sex mengatakan seorang pria, setelah ejakulasi kedua, otomatis tak akan bisa lagi mengadakan hubungan seksual, dan butuh waktu yang panjang. Ini karena energi yang telah habis. Sementara wanita tidak demikian. Nah, pria yang tak berejakulasi, akan dapat melakukan terus hubungan itu, semau dia suka, dua atau tiga, bukan masalah. "Api yang teta panas meski telah mendidihkan air dua kali."

Bercinta menurut tao, bukan pada romantika semata, tapi teknik yang benar. Bukan seperti bermain bola, hanya mencari kemenangan, tapi harus tetap memperagakan teknik yang hebat dengan mengikuti aturan bermain. Tao menjelaskan ini dengan istilah "strategi di tempat tidur". Sebuah novel erotis di zaman Dinasti Ming, Player Mat of the Flesh karya Lee Yu menjelaskan: "Dalam hal seks, yang menjadi daya tarik utama pria bukankah gunung dan lembah wanita tapi keingintahuan tentang ukuran dan daya letus dan tahan tongkat giok. Siapa yang akan menang dan kalah di tempat tidur tak ubahnya seperti di medan perang, mengetahui kekuatan sendiri sama pentignnya dengan meneropong kekuatan musuh."

Nah, banyak pria yang merasa, hanya butuh waktu lima menit untuk menaklukkan "gerbang permata". Padahal, ternyata, sebelum waktu itu, tongkat giaoknya sudah memuntahkan lahar, dan energinya terbuang sia-sia, karena "api" tak dapat memanaskah air. Untuk itu, tao mengajarjan teknik pengiritan mani, yang secara sederhana akan kami jelaskan lagi, bagaimana mempraktekkan "kontak tanpa kebocoran".

Mendidihkan Air Menjaga Api
Untuk mengetahui reaksi pasangan apakah sudah siap disusupi tongkat giok, pria harus memahami enam hal: pemanasan, empat pencapaian, lima tanda, lima hasrat, sepuluh petunjuk, serta lima kebajikan. Itu hal yang sangat vital sebelum penetrasi agar orgasme wanita dapat cepat terjadi.

Pemanasan adalah usaha untuk merangsang pelumasan pada wanita maupun ereksi pada pria. Usaha ini dilakukan sebelum melakukan hubungan intim. Menurut Gadis Sederhana, pelumasan atau lubrikasi pada "gerbang permata" dan ereksi atau pengerasan "tongkat giok" sebelum kedua alat itu bertemu, adalah pertanda saling pengaruh antara yin dan yang.
Pemanasan juga berguna untuk memancing sistem energi tubuh yang berhubungan dengan rangsangan hubungan seks. Dalam bahasa tao, pemanasan ini disebutkan sebagai "mendidihkan air sembari menjaga api tetap kecil".

Pemanasan hendaknya dimulai dari kaki dan tangan, bukan pada alat kelamin. Mulai dengan memijat atau meremas pergelangan tangan, kaki, dan merambar ke bahu menuju dada, dari kaki terus menuju paha dan pinggang. Bagaimana pemasanan itu, Gadis Sederhana tidak menjelaskan secara detil, tapi dia memberikan ciri dalam "lima hasrat", reaksi yang didapatkan wanita saat menerima rangsangan dari pria. Jadi, dapat ditarik kesimpulan, teknik pemanasan ini adalah memanaskan si wanita agar siap untuk disusupi tongkat giok, dan supaya tak menunggu waktu terlalu lama agar mencapai orgasme atau "awan pecah". Jadi, intinya, memanaskan dengan tenang dan menjaga agar yang memanaskan, si pria, tidak ikut terbakar, dengan api yang tetap kecil.

Rute utama energi dan juga letak tempat yang peka ini akan membangkitkan energi, yang menuju kepada organ seks. Bagi wanita, tekanan jari yang kuat di tempat "persimpangan tiga yin", san-yin-jiao, yang terletak tepat di belakang tulang garas, kira-kira tiga inci dari tulang pergelangan kaki sebelah dalam, biasanya sangat efektif dalam membangkitkan energi seksual. Punggung bawah, tulang belakang, dan bawah permukaan lengan dan kaki merupakan daerah sensitif, baik bagi pria maupun wanita.


Setelah pemanasan, Anda harus memperhatikan "empat pencapaian" organ pria sebelum menyusupi "gerbang permata". Petunjuk empat pencapaian ini dijelaskan Gadis Misterius pada Kaisar Kuning: "Jika "giok" itu tidak cukup panjang, energi vital si pria akan terkuras saat menyusupi gerbang permata. Jika cukup panjang tapi tidak besar, energi ototnya kurang mencapai target. Jika cukup besar tapi tak keras, sendi dan urat daging tidak akan kuat, dan jika semua tercukupi tapi tidak panas, energinya tidak akan meledakkan "gerbang permata". Untuk mempersiapkan hubungan intim, pria harus punya energi, yang sudah tersimpan di dalam tubuh. Jika tidak, maka mani akan terbuang sembarangan." Bagaimana gerakan "tongkat giok" untuk mempercepat "awan pecah" alias orgasme,

Mempercepat Awan Pecah
TAO menjelaskan lima tanda yang harus diperhatikan pria ketika akan dan saat menyusupkan "tongkat giok" ke "gerbang permata". Gadis Sederhana menjelaskan hal itu, agar "kontak tanpa kebocoran" dapat bertahan, dan si wanita menikmati awan pecah alias orgasme penuh.

Tanda pertama adalah saat tampak wajahnya memerah, si pria hendaknya memainkan "tongkat giok" dengan lembut di sekitar dan di atas bukit venus pasangannya. Ingat, hanya memainkan saja, semacam "sentuhan perkenalan".

Tanda kedua, ketika puting susunya mengeras dan ada bulir keringat di cuping hidungnya, adalah undangan bahwa "gerbang permata" telah siap untuk menerima "tongklat giok". Namun ingat, kesiapan ini hanya dalam artian susupan yang lembut, tanpa hentakan yang kencang.

Tanda ketiga, terasa tenggorokannya memanas, bibir kering dan napas menderu, ini berarti pria harus lebih dalam menarikan "tongkat giok" di dalam lembah gerbang permata. Biasanya tarian tongkat giok harus dengan irama yang pasti. Bisa dengan 7 tarian dangkal, dan 3 tusukan dalam. Atau tiap 8 tarian dangkal, variasikan dengan 2 hentakan dalam.

Tanda keempat, saat gerbang permata menjadi super basah dan licin, ini berarti si pria harus lebih rajin memasukkan "giok"-nya, dan lebih dalam, cepat dan mantap, dengan hentakan yang pasti, untuk lebih jauh menyusup ke "Istana Angkasa".

Dan tanda kelima, ketika cairan mulai ke luar dari gerbang permata, artinya, si wanita telah "pasang naik" dan jika dia memekik, kepalanya terkulai, atau menggigit bibir, dan tangannya kaku, berarti "awan telah pecah" atau orgasme, saat bagi si pria memperlembut dorongannya, dan menarik "tongkat giok" dengan lembut, sebelum mengalami "kebocoran".

Selain lima tanda tadi, pria juga dapat melihat tingkat kenikmatan daya sentuh "tongkat giok"-nya. Ini dinamakan lima hasrat.

Pertama disebut kehendak, saat pemanasan, ketika napas si wanita memendek dan dia berkeringat. Kedua adalah tingkat kesadaran, saat si wanita ingin si pria menyentuh "bukit Venus"-nya dan mulai merangsangnya ketika cuping hidungnya mengembang dan bibirnya terbuka. Ketiga adalah tingkat mendekati "awan pecah" ketika energi yin muncul, tubuhnya bergetar, dan dia memeluk erat tubuh pasangannya. Ini adalah kenikmatan yang tak terhingga.
Keempat adalah saat datang "awan pecah", masa penuh konsentrasi, ia mulai bermandi keringat. Melenguh, mengejan, dan kadang bergerak liar. Dan terakhir, hasrat kelima, ketika tubuhnya mengejang, kaku, matanya menutup, memekik atau menjerit atau bahkan bibirnya terkunci, saat "awan pecah" menderanya, dia mengapit tubuh si pria, seakan ingin mengerkahnya, dan menyusupkan "tongkat giok" untuk masuk lebih dalam ke "gerbang permata", sebagai tanda dia sedang berada di puncak "awan pecah" tertinggi.

Nah, dengan mempelajari lima tanda dan lima hasrat ini, si pria akan lebih tahu waktu yang tepat untuk menyusupkan dan "menarikan" tongkatnya, dan memberi daya sensasi dan dorongan yang tinggi bagi terciptanya nikmat awan pecah bagi si wanita.
Berikutnya akan kami paparkan bagaimana Tao memberi petunjuk 10 cara "menarikan" tongkat giok agar dapat bekerja maksimum dengan tenaga minimum.

10 Petunjuk untuk Tongkat Giok
Bersanggama ala tao bukan hal yang mudah, butuh ketelitian dan kepekaan agar lelaki tak bocor duluan. Ketelitian ini penting supaya tongkat giok memainkan fungsinya secara maksimal, dan dapat membuat bukit venus "memuntahkan" laharnya atau pasang naik. Sepuluh petunjuk berikut ini memetakan apa yang harus dilakukan dari reaksi tubuh wanita.

Pertama, terjadi saat wanita memelukkan tangan dan kaki ke tubuh pasangannya dan menekankan tubuhnya ke pasangannya tersebut. Ini menunjukkan bahwa ia menginginkan kontak antara tongkat giok dengan bukit venus di gerbang permata dan menggosok-gosokkannya bersama-sama.

Kedua, ketika ia mengangkat pantatnya. Ini merupakan suatu isyarat keinginan yang mendesak agar mendapat rangsangan yang lebih langsung pada gerbang permata. Rangsangan ini dapat divariasikan dengan sentuhan jari atau seks oral. Mana yang paling nyaman, lakukanlah.

Ketiga, saat tubunya menegang dan pahanya membuka, melebarkan jalan bagi tongkat giok, agar segera mempercepat penyusupannya dan tidak membuang-buang waktu untuk mempertajam asahannya di gerbang permata.

Keempat, ketika lengannya bergetar, bahunya berguncang dan pantatnya bergoyang. Itu adalah saatnya dia akan segera mencapai puncak. Maka, pertahankan kekencangan tongkat giok, dan jangan tergesa atau mempercepat gocekan, tenang saja dan lebih perdalam galian tongkat giok. Tao beranggapan, galian yang cepat pada fase ini justru mengurangi maksimalitas kerja tongkat giok. Jadi, kekokohan tongkat harus dijaga dengan penetrasi dalam-dangkal yang berirama.

Kelima, saat ia menaikkan kakinya dan mengunci pinggang, ini adalah tanda agar tongkat giok lebih lama berkunjung di kedalaman gerbang permata, dan saat ini adalah ketika kenikmatan tertinggi dia rasakan, matanya memejam dan menggigiti bibir atau mendesah. Saat ini, peluklah dia, dan percepat gerakan tongkat giok, dengan gesekan yang lebih mantap dan dalam. Ambil jeda yang cukup panjang ketika tongkat menyusup dalam. Artinya, saat berada di kedalaman, biarkan dulu tongkat giok sesaat, baru lakukan galian dangkal.

Keenam, saat yang sangat vital, ektika "awan pecah". Dengan gerakan cepat, ia akan menyingkan kakinya lebih rapat, dan mencengkram betis pasangannya, menjepit tongkat giok bahkan memekik. Saat ini esktase kenikmatan sedang di puncak, dan ingat, jangan sampai tongkat giok gagal, harus segera menghantarkan pasangan ke "pasang naik". Kondisi ini akan segera diikuti dengan...

Ketujuh, saat ia menggoyanngkan pinggulnya untuk menuntaskan "pecahnya awan". Nah, ini tanda agar pria segera menghunjamkan tongkat giok sedalam mungkin!

Kedelapan, saat ia menaikkan tubuhnya dan mendekap erat.... ingat, tongkat giok harus masih bekerja. Tapi, biarkan bukit venus yang mengambil alih, diamkan tongkat giok.

Kesembilan, tiba-tiba dia diam, seperti tak bernapas. Ini artinya dia lagi mengalami petit a mort, mengalami kematian kecil, maka diamkan juga tubuh Anda, dan biarkan tongkat giok mendekam di gerbang pertama, jangan dulu digerakkan sampai...

Kesepuluh, dia bergerak seiring wajah yang memerah, mainkan lagi tongkat giok dengan gesit dan biarkan proses "awan pecah" berjalan sempurna. Jika reaksinya sudah lamban, perlahan, dalam hitungan 3 menit, cabutlah tongkat giok perlahan-lahan dari gerbang permata... Jangan sampai tongkat mengalami kebocoran.

Nah, dengan mempelajari sepuluh tanda bagi tongkat giok ini, kontak tanpa kebocoran akan selalu terjaga, dengan memberikan fungsi yang maksimal, memberikan apa yang dicari perempuan, pasang naik yang menggelora, dan lalu, awan yang pecah. Silakan mencoba, ya?

Jumlah Pasangan Berolahasmara
Dalam tao, disebutkan bahwa jumlah pasangan seksual pria memengaruhi kemapanan jalan yin dan yang untuk efek panjang umur. Aspek ajaran ini yang menimbulkan kontroversi berabad-abad, bukan saja kontroversi di antara para taoist, tapi juga kesahihan dalil dari ajaran itu.

Dalam Secrets of the Jade bedroom, Peng-Tze mengatakan, "Siapa pun yang mempraktekkan yin dan yang dalam tao, dan menyerap energi vital agar dapat mencapai umur panjang tidak akan berhasil hanya dengan seorang wanita."

Menurut anggapan Peng-Tze, hubungan seksual berkali-kali dengan pasangan yang sama akan menguras potensi cairan dan energi. Anggapan ini semakin jelas dianut saat pemerintahan Dinasti Sung (960-1279 SM) di mana di bawah ajaran Neo-konfusioanisme, snagat mengagungkan sistem patriarkat dan poligami.

Pada masa itu, para pria Cina mampu dan banyak menghimpun wanita muda, baik di rumah atau pun di luar rumah. Mengesampingakn masalah kesehatan, tujuannya melayani banyak pasangan ternyata lebih bersifat sosial, menjamin agar seorang wanita terpelihara dalam kehidupan rumah tangga pria. Jadi, ada motif penghargaan akan keterjaminan sosial wanita di balik anjuran ini.

Para Taoist terdahulu tidak meyakini hubungan seks dengan banyak pasangan akan berkorelasi dengan pencerapan energi, dan ajaran yang terakhir inilah yang mendekati inti ajaran tao sebenarnya. Seperti yang diungkapkan Lao-Tze dalam Tao Teh Ching, "Semangat lembah tak mengenal henti, datangilah kapan saja kamu mau, ia tak akan pernah kering."

Dengan kata lain, manfaatnya bagi kesehatan pria tetap sama, apakah ia bermain cinta dengan seorang wanita, tiga atau empat wanita, semalam atau setahun. Dan, mengingat "air" tetap akan panas begitu "api" mendidihkannya sekali, maka tentunya yang pertama jauh lebih mudah dilakukan ketimbang yang belakangan. Kedua, pandangan itu sah adanya, tergantung pada keadaan individual. Jika seorang istri atau kekasih itu sehat, kuat dan aktif dalam seks, seorang pria tidak akan memerlukan sumber lain di luar rumah. Sebaliknya jika si wanita sakit-sakitan dan libidonya rendah, seorang taoist tentu akan mempraktekkannya dengan wanita lain dalam rangka penyerapan energi yin yang memadai.

Hal yang sama terjadi jika seorang wanita yang sehat dan kuat bertemu dengan pria yang lemah dan sakit-sakitan yang tidak mampu memberi cairan yang, ia akan mencari wanita lain untuk mempraktekkannya, dan ini juga terjadi jika salah satu pasangan berbeda usia, akan terjadi kesenjangan vitalitas antara pihak yang satu dengan yang lain.

Para pembaca di dunia Barat cenderung tak bisa menerima hal ini karena bias moral yang ekstrem terhadap hal tersebut. Bagi orang Cina, seks merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti mandi dan makan. Orang Cina melakukan seks sebagai seni dan kesenangan sekaligus sarana untuk menjaga kesehatan dan mengusahakan umur panjang.

Tipe wanita ideal yang sesuai untuk menjaga yin dan yang dalam tao lebih diutamakan pada faktor kesehatan dan vitalitas; kemudaan memang membantu tapi tidak esensial, dan kecantikan tidak termasuk dalam persyaratan. Dalam Secrets of the Jade Bedroom, Peng-Tze mengatakan, "wanita tidak harus kelihatan cantik dan menggairahkan. Tipe yang paling diinginkan adalah wanita yang muda, cukup berisi dan belum melahirkan." Muda, tentu saja istilah yang relatif, tapi secara umum diartikan tak lebih dari 30 tahun, dan tidak terlalu kurus, karena tipe yang kurus lebih susah untuk mendapatkan orgasme. Ahh, Tao memang berusaha menjelaskan semuanya. Berikutnya, Tao akan mengajarkan bagaimana "menghirup" cairan wanita. Tunggu ya?

Persembahan Cairan Tiga Puncak
Ketika wanita sedang dalam kondisi menuju pasang naik atau orgasme, Tao melihat tubuh wanita mengeluarkan cairan yang sangat berfungsi untuk kesehatan pria. Dengan menghirup cairan tadi, maka pria akan mendapat keuntungan berupa kesehatan dan umur panjang. Tapi, prosesi ini ternyata cukup sulit. Tak seperti minum teh. Wow! Yoga seks Tao mengajarkan pada pria untuk selalu dapat mengambil tiga keuntungan itu, yang mereka sebut "persembahan besar dari tiga puncak". "Tiga puncak" itu menunjuk pada lidah dan bibir, dua payudara, dan bukit venus alias vagina pada tubuh wanita. Sedangkan "persembahan besar" adalah merujuk pada macam pengeluaran yang dialirkan tiga puncak tadi selama prosesi persetubuhan atau perangsangan seksual. Lebih dari 2000 tahun lalu, Wu Hsien melukiskan manfaat dari persembahan besar tadi, dan cara menghirupnya.

Puncak tertinggi dinamakan "puncak seroja merah". Cairannya disebut "sungai permata" yang mengalir dari dua pembuluh di bawah lidah wanita saat terangsang. Nah, pria harus menjilati cairan ini dengan lidahnya dan menelannya, mengingat cairan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Puncak tengah disebut "puncak kembar". Cairannya disebut "salju putih" dan keluar dari puting wanita. Warnanya putih dan rasanya manis agak asam. Dari ketiga persembahan tadi, persembahan yang satu ini sangat unggul, terutama jika si wanita belum pernah menyusui.

Puncak terendah dinamai "jembatan hitam", dan cairannya disebut "bunga rembulan" yang terletak jauh di dalam istana yin, bercairan sangat licin. Dalam ilmu seks moderen, titik puncak ini dinamakan G-spot. Puncak ini akan mempersembahkan cairan saat pasang naik tiba, di saat muka si wanita memerah dan suaranya berubah jadi erangan, saat orgasme.

Nah, pada kondisi ini si pria hendaknya menarik tongkat gioknya satu inci, lalu mendorong masuk dengan cepat dan sedalam-dalamnya untuk menjeput persembahan tadi, dan di saat yang sama mencium dan menjilati bibir pasangan dan mengisap putingnya kuat-kuat.
Itulah "persembahan tiga puncak", yang siapa pun dapat mengambil keuntungannya dari praktek Tao yang sudah ribuan tahun. Cuma, prosesi ini butuh waktu untuk benar-benar dapat mempraktekkannya, saat emosi tak lagi dierosikan oleh nafsu. Carilah, raihlah, dan dapatkan kesehatan yang prima dari cairan tiga puncak ini.

Menahan Napas Persetubuhan
Ini rahasia ajaran Tao: hendaknya setiap pria, saat melakukan hubungan seksual menyerap sebanyak mungkin "cairan kehidupan" dari pasangannya, dan menjaga agar kehilangan sesedikit mungkin cairannya sendiri. Dalam istilah Tao, inilah yang disebut huan-jian-bunau, yang artinya, mengembalikan mani untuk memberi makan otak.

Nah, banyak kalangan Barat yang menertawakan konsep ini. Padahal, konsep ini sudah teruji jutaan tahun. Arti sebenarnya dari keadaan itu adalah bahwa unsur mani yang tertahan dan merupakan cairan sangat esensial tersebut kembali diserap ke dalam tubuh si pria, khususnya pada jaringan lunak prostat dan pada uretra. Cairan itu secara alamiah akan memasuki aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, "memberi makan" semua jaringan serta organ, termasuk otak.

Fakta medis yang dikenal selama ini menunjukkan bahwa ada kesamaan bahan dasar pada cairan mani dan cerebrospinal. Para wanita secara alamiah juga mengalami hal ini, karena mereka menahan pengeluaran seksualitas pada saat melakukan hubungan badan.

Proses penyerapan kembali serta peredaran mani yang tertahan dapat mempertinggi kondisi baik pada pria maupun wanita dengan jalan melakukan pernapasan perut dalam-dalam begitu hubungan intim telah selesai. Pada laki-laki, pernapasan seperti itu akan menimbulkan pijitan ritmik di bagian prostat dan mempermudah penyerapan unsur mani yang tertahan, yang esensial tadi. Cairan itu akan segera mengikuti aliran darah, kembali meresap ke dalam tubuh. Pada wanita, bernapas dalam-dalam setelah menikmati "awan pecah" mempunyai manfaat yang sama, dapat membuat wanita tertahan cairannya yang ada di sekitar vagina untuk kembali berkumpul dan mengalir ke tubuh melalui darah.

Selain itu, ternyata, bernapas dalam-dalam sehabis berhubungan intim akan membantu menciptakan keseimbangan sistem energi tubuh. Lalu, bagaimana dengan wanita? Bukankah selama ini tekanan Tao lebih pada pria? Lanjutan esok akan menunjukkan dua jalan arah Tao, yang sungguh memikat dan sempurna.

Jalan untuk Wanita
Meski selama ini yang banyak dibicarakan dalam Tao adalah ajaran seks untuk lelaki, karena yang secara alamiah lebih lemah daripada yin, tapi bukan berarti wanita tidak mendapatkan porsi yang seimbang. Tao adalah ajaran bersifat dua arah, sehinga pihak wanita tetap saja dapat tempat.

Dalam sejarah Cina disebutkan contoh-contoh tentang wanita agresif yang menggunakan Tao dengan arah lain, yaitu "menggunakan yang untuk memberi makan yin". Contoh yang paling sering dikutip, bahkan sudah menjadi legenda adalah tentang ibu suri dari Sorga Barat, yang meskipun keabsahannya tidak dapat dipertanggungjawabkan, tapi secara jelas menunjukkan pemikiran yang menciptakannya. Nah, ibu suri ini selalu haus untuk bercinta dan tiap kali bercinta, si pria akan sakit, sementara ia selalu tampak makin muda dan bersemangat. Dalam usia tua, dia bahkan tak perlu memakai pemerah pipi dan bibir karena semangat hidupnya yang kian membuncah. Ibu suri tidak bersuami, ia selalu bercinta dengan perjaka, dan mengisap yang sang lelaki.

Dikisahkan, ia berhasil mengisap cairan energi 1000 perjaka, sehingga dia berhasil meraih kehidupan yang abadi dan naik ke langit, seperti yang dialami legenda lain, Kaisar Kuning pada usia 111 tahun setelah melewati hubungan seksual yang penuh disiplin dengan 1200 wanita muda. Nah, yang terpenting bagi wanita yang ingin mempraktekkan ajaran ini adalah ia harus yakin bahwa pasangan senggamanya adalah seorang lelaki yang sehat, muda, kuat. Berada di puncak kematangan seksnya, dan yang paling penting, setiap ejakulasi, si pria memuntahkannya ke rahim wanita tersebut.

Ada juga kisah tentang seorang kaisar Cina yang sangat menguasai seni tempat tidur menurut ajaran Tao. Ia pun mengambil selir-selir yang khusus ia datangkan dari provinsi Fukian yang terkenal dengan wanita-wanita yang penuh gairah. Setelah beberapa lamanya ia terperangah karena si "putra langit" pun tak mampu memuaskan mereka.

Sang kaisar lalu berkonsultasi dengan guru Tao, dan mereka dengan terus terang mengatakan pada kaisar bahwa obat terbaik untuk wanita yang kehilangan gairah adalah satu peleton pengawal istana. Kaisar pun patuh.

Salah seorang wanita naga kaisar yang sangat terkenal adalah Ratu Wu Tze-tien (625-705), yang memulai karier sebagai pelayan cantik yang selalu membawa mangkok berisi air wangi untuk membersihkan tangan kaisar sehabis membuang hajat. Nah, suatu hari, kaisar merasakan dorongan seksual yang luar biasa besar, dan segera "menyarangkan" tongkat gioknya ke gerbang permata sang pelayan. Waktu pun berlalu, dan beberapa tahun kemudian, kaisar tua dan kelelahan dalam hal seksual karena "perasan" wanita naga. Kaisar kemudian mangkat, dan digantikan anaknya.

Biasanya, setiap selir akan mencukur rambutnya dan masuk biara. Tapi, wanita naga berbeda, dia memikat putra mahkota, dan segera bermain cinta dengan keahliannya, dan berhasil menyingkirkan dua orang saingannya istri sang kaisar baru. Petualangan itu terus berlanjut,dan akan menjadi sejarah yang sangat hebat di Cina, karena kemampuannya "memerah" mani sang pria.

Praktek Tao Ratu Wu Tze-tien
Kehebatan daya seksual Wu Tze-tien makin membuat kaisar susah lepas. Ia pun berhasil menyingkirkan dua istri terdahulu kaisar, dan melantik dirinya menjadi permaisuri. beberapa tahun kemudian, saat kaisar sekarat karena kelelahan seksual, ia kembali beraksi dengan membunuh calon peraih tahta, termasuk anak kandungnya yang masih remaja!
Ketika kaisar mangkat, ia pun menjadi wanita pertama Cina yang menduduki "istana langit" dengan Mahkota Naga. lalu, apa kebijakan resminya? Ia segera mengangkat seorang penyeleksi seks kerajaan, seorang wanita yang tugasnya "menguji" para calon suami Sri Ratu. Ia mulai denan menguji 3000 pria pengawal istana. Tapi, hanya sebulan, penyeleksi itu kemudian memilih desersi.

Kaisar wanita kemudian mengutus jenderal terbaiknya untuk mencari pria-pria muda yang dapat melayaninya. Merasa malu, jenderal ini pun mencari pria ke rumah bordil. Tapi, baru beberapa bulan kemudian dia mendapatkan seorang pria bernama Hsueh Huai-Yi, penjaja candu dan pemadat. Ratu tak peduli, mereka pun saling menjajal, mengukur kekuatan seksual siang dan malam, kadang-kadang terang-terangan di depan kasim dan pengawal istana. Saat bertemu Hsueh, Ratu telah 45 tahun, tapi keganasannya masih seperti perawan yang haus seks.
Suatu kali, setelah mengalami petualangan yang memuaskan, Ratu muncul di depan orang banyak, memegang "senjata" Hsueh, dan kemudian menarik "senjata" itu, agar semua orang dapat melihatnya, dan dia berkata, "Barang yang kupegang ini telah memberikan kesenangan yang lebih banyak dari seluruh kerajaan ini."

Tapi kesenangan itu tak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, Hsueh mati karena kekeringan mani. Ratu bersedih, dan kehilangan "pasangan" yang dapat memuaskan nafsunya. Ia kemudian berkabung, dan tetirah di daerah pegunungan, dengan ditemani 400 pria muda, dan 30 ahli kimia yang menguasai Tao, yang akan membuat obat mujarab dari bahan harimau yang dicampur dengan mani segar yang diperas dari pria-pria peliharaannya. Obat ini sangat penting untuk kebugaran Ratu, yang membuatnya tetap kuat menghadapi pria, sampai ia mati di usia 81 tahun.

Dari contoh cerita di atas, yang sebagian besar dipercaya kebenarannya, dapatlah ditarik kesimpulan, wanita pun merupakan pihak yang mendapatkan keuntungan dari mempelajari Tao. Dengan disiplin yang tinggi, diet Tao yang tepat, dan mempraktekkan teknik "menguras mani", seorang wanita akan kuat dan sehat, serta kian meningkat gairahnya, meski usianya telah senja, seperti Ratu, yang tetap cerdas meski seks telah membuatnya lupa segalanya. Wanita di mata Taois adalah pelaku, tak hanya objek.

Menyerap Cairan, Menyimpan Energi
Baik pada pria maupun wanita, segresi (pengeluaran) hormon mengandung beberapa substansi biokemis aktif semacam enzim, protein dan vitamin. Segresi wanita dikeluarkan di tempat yang hangat dan basah selama hubungan intim, yang kemudian mengalami kontak langsung dengan kulit "tongkat giok" yang sensitif.

Panasnya suhu tubuh membuat pori-pori kulit terbuka, dan irama gesekan tongkat giok dengan dinding permata menyebabkan sejumlah cairan wanita diserap oleh si pria. Pada pria yang sedang mendapat rangsangan penuh, darah mengalir deras menuju ujung tongkat giok dan ini mengambil semua hormon yang telah dikeluarkan gerbang permata dalam proses pergesekan dan osmose.

Jaringan spon gerbang permata yang menyerap unsur aktif segresi tadi, menyerap juga mani pria. Meski kebanyakan seksolog Barat menolak teori pertukaran hormon selama hubungan seksual ini, tapi mereka mengakui hubungan seksual dapat menyebabkan pertukaran penyakit seperti sipilis dan HIV. Jadi, kenapa pertukaran hormon tidak dapat terjadi?
Jika Anda tak percaya, cobalah dengan bawang putih. Jika Anda menempatkan bawang putih di paha atau perut, atau di mana saja di bagian tubuh Anda, lalu menutupnya dengan pakaian hangat dan lembab, kemudian menggosoknya pada kulit Anda, maka napas Anda pun akan berbau bawang.

Minyak bawang, seperti juga hormon, merupakan zat dengan konsentrasi tinggi, yang merasuk dalam kulit dan dalam jumlah tertentu terserap darah yang kemudian membawanya ke otak termasuk ke paru-paru. Jika cairan bawang dapat mengalami proses seperti itu, kenapa cairan seks pria dan wanita yang terdapat di vagina dan penis yang mempunyai permukaan yang lebih hangat, lembab dan tipis, khususnya pada mereka yang melakukan kontak seksual menurut Tao, tidak mengalami hal yang serupa?

Bagi wanita, seringnya senggama dan orgasme merupakan cara paling efisien untuk menjaga cairan dan energi. Sementara bagi pria, seringnya senggama dengan mengurangi terjadinya ejakulasi merupakan teknik tinggi untuk memelihara cairan dan energi.
Lebih dari itu, menahan mani selama senggama, selain memungkinkan pria menghemat dan menyerap kembali cairannya sendiri, juga memperpanjang waktu senggama sehingga memungkinkan pasangannya untuk mencapai orgasme penuh dan sekaligus mengeluarkan segresi seksual yang sangat berguna untuk pria. Sekali melempar batu, dua burung tergeletak mati.

Manfaat cairan wanita seperti yang sudah dijelaskan dalam keterangan terdahulu, belakangan mendapatkan peneguhan dari para ahli, meski mereka hanya mencontohkan sebagai air susu ibu, yang memengaruhi kekebalan pada bayi yang mengisapnya. Jadi, jika demikan, tentu cairan wanita yang lain, juga memiliki khasiat. Tidak begitu rumit untuk memahaminya, kan?

Teknik Mengisap Energi Wanita
Penyusupan energi wanita dan pria, terjadi di saat orgasme. Perubahan fisik dan elektrik terjadi di sekitar tubuh. Nah, dalam kondisi ini, masing-masing pasangan dapat menyerap percikan energi seks dari pasangannya, dengan mengikuti tiga petunjuk dari prinsip Tao berikut ini.

Pertama, susupkan kepala Anda di bawah kuping pasangan saat ia mengalami orgasme agar terhindar dari menghirup napas "kotor" yang keluar. Napas ini adalah letupan dari limbah energi yang melecut dari bawah perut.

Kedua, pelut erat-erat pasangan Anda dan buatlah kontak ke permukaan kulit semaksimal mungkin. Saat orgasme, seluruh tubuh memancarkan energi dari kontak permukaan tubuh.
Ketiga, tekankan dan gosokkan bagian pinggang selangkangan bersama-sama. Ledakan energi terbesar selama orgasme terjadi di wilayah "lautan energi" atau chee-hai, yang terletak di bawah pusar.

Berbagai kemungkinan pertukaran cairan dan energi antara yin dan yang selama persebadanan akan menjelaskan berikut ini. Jika pria mengalami ejakulasi sebelum wanita mencapai orgasme, maka si wanita akan memperoleh manfaat dari cairan mani maupun energi peria yang menyusup, sementara si pria kehilangan miliknya tanpa bisa menyerap lagi dari siwanita.
jika keduanya mengalami ejakulasi bersama-sama, lagi-lagi si wanita akan mendapatkan manfaat dari cairan energi pria sementara si pria hanya mendapat ledakan energi si wanita karena pria keburu kehilangan ereksinya sebelum berkesempatan mengambil energi si wanita.

Jika pria mengendalikan orgasmenya sementara ia sendiri menekankan ejakulasinya, ia akan dapat menyerap kembali energinya sendiri maupun energi si wanita. Sedangkan si wanita tetap mempunya kesempatan untuk menyerap kembali energinya sendiri.
Alternatif keempat atau terakhir adalah pria membiarkan dirinya ejakulasi dengan saat yang terencana setelah si wanita ejakulasi. Dalam kasus ini, kedua belah pihak menyerap energi dan cairan masing-masing pasangannya dalam persetubuhan yang seimbang.

Bagi pria yang benar-benar menguasai teknik mengatur ejakulasi, ada beberapa langkah tambahan yang mungkin ia lakukan untuk mempermudah penyerapan segresi wanita maupun penyerapan kembali energi dalam maninya. Metode pertama adalah dengan "mendorong ke dalam dengan dahsyat tapi menarik ke luar dengan pelan-pelan, dengan arti mengisap energi cairan yin melalui kulit puncak yang.

Mengembang dan mengerutkan tongkat giok jauh ke dalam istana angkasa dengan melenturkan otot tongkat giok adalah cara untuk menyerap energi wanita, terutama setelah si wanita mengalami orgasme dan benar-benar terpuaskan. Ia harus mendorong tongkat giok sampai habis dan jangan sampai maninya keluar, dan berulang sampai tiga kali, untuk mendapatkan energi perempuan yang maksimal.

Mengatur Jumlah Ejakulasi
"Seorang pria dapat memperoleh kesehatan dan mencapai umur panjang jika ia mempraktekkan ejakulasi dua kali selama sebulan atau 24 kali selama setahun. Jika pada saat yang sama ia melakukan pengaturan diet dan latihan yang baik, ia akan menjalani kehidupan dengan sehat dan berumur panjang," kata ahli Tao dr Sun Ssu-mo.

Seperti dikatakan dr Sun, diet, latihan dan disiplin seksual merupakan tiga pilar ajaran kesehatan dan resep panjang umur Tao. Prinsip ini dapat diterapkan pada pria atau wanita. Meski begitu, praktek keselarasan yin dan yang lebih ditekankah harus pada pria.
Bagian ini khusus untuk pria, meski wanita pun dapat untuk terus mempelajarinya, demi memahami kebutuhan pria, agar tercipta komunikasi seksual yang baik.

Kedokteran Barat mengatakan, sperma yang dikeluarkan oleh pria akan terisi kembali segera setelah ejakulasi dan bahwa kemampuan pria untuk memproduksi sperma sangat tidak terbatas. Ingat, ini benar-benar generalisasi yang sungguh-sungguh menyesatkan.

Jika Anda membandingkan ini dengan proses donor darah, akan tampak ketidakbenarannya. Benar, rasa lemah setelah menyumbangkan sejumlah darah akan sembuh satu atau dua hari, dengan pemberian gizi yang baik. Tapi, dokter akan menyarangkan Anda untuk tak lagi menyumbangkan darah dalam waktu dekat, agar tak terjadi kelelahan kronis, menurunnya daya tahan tubuh dan sistem sirkulasi. Nah, menurut para ahli kesehatan Cina, hal yang sama pun berlaku untuk mani. Bahkan, hilangnya mani jauh lebih banyak efeknya dan lebih sulit digantikan dibanding kehilangan darah. Tubuh harus mendapat cairan dan energi untuk menyumpai mani dan mengembalikan hormon pria setelah ejakulasi.

Jika jumlah ejakulasi melebihi kemampuan tubuh untuk mengisi mani, pria akan mengalami kelelahan yang kronis, penurunan daya tahan, dan lekas marah. Yang lebih parah, pria akan kehilangan minat untuk berhubungan seksual dalam waktu yang singkat. Ini akan lebih menyengsarakan.

Ingat, wanitalah yang potensi seksualnya tidak habis, bukan pria. Meski demikian, hidup selibat juga bukan penyelesaian, yang utama adalah mengatur jumlah ejakulasi. Pria yang mengalami sekali atau lebih ejakulasi setiap hari, pada akhirnya akan mengalami "hilang ingatan" karena 20% mani terdiri atas cairan cerebrospinal, yang akan menyebabkan gejala seperti kepikunan prematur, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, depresi kronis, hilangnya dorongan seksual dan ratusan gejala lain. Fakta lain menunjukkan, setiap ejakulasi, pria akan kehilangan sejumlah zat seng, dengan gejala kehilangan kemampuan mengingat, dan melemahkan kekuatan tulang belakang.

Naah makanya jangan suka ngumbar-ngumbar spe...nya kekiri dan kekanan nanti bisa pikun loh (bener enggak ya....???)

(Aulia AM/berbagai sumber/) http://suaramerdeka.com
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © KHUSUS DEWASA - All Rights Reserved
Seks Ala Tao